Assalamualaikum saya ucapkan,bagi yang Non-Muslim Sampai jumpa kembali. Kali ini membahas Hak Asasi dalam agama dunia nih sobat.Semoga kalian terbantu memahami pengertian2 berikut.Insyaallah,wawasan kalian akan bertambah,terutama agama yang memiliki kasta! Nah,tuh gimana? Nanti kalian baca, Wassalam . . .
§ Dalam Pemerintahan di Indonesia
Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai
seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar
HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of
Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti
pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31
ayat 1
UUD 1945
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.** )
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.** )
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan
kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya.**)
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan
yang sama dalam pemerintahan.**)
(1) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.**
)
Pasal 29 Ayat 2 Tentang : “Setiap warga negara
memiliki hak untuk memeluk agama masing-masing tanpa adanya paksaan dan
beribadah menurut kepercayaannya masing-masing.
Pasal 30 ayat 1
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara”
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara”
Pasal 31 ayat 1
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”
Berikut akan dibahas mengenai pemaham tentang Hak Asasi Manusia menurut
Agama didunia.Informasi ini didapatkan dari beberapa sumber.OH ya… masih
ingatkah kode hukum Hammurabi? Hammurabi adalah adalah Raja keenam dari dinasti
Babilon pertama.Dialah Raja yang menerapkan kode etik, Hak Asasi Manusia.
1.
Islam
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ
خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (70)
“ dan
sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkut mereka
didaratan dan dilautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk
yang telah kami ciptakan.”(Q.S. Al-Isra:70 )
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ
كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
"Dan
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi
orang-orang yang beriman semuanya?" (QS, Yunus : 99)
Surat
an-Nisa ayat 93 yang artinya:
“Dan barang siapa membunuh seorang muslim dengan sengaja maka
balasannya adalah jahannah, kekal dia didalamnya dan Allah murka atasnya dan
melaknatnya serta menyediakan baginya azab yang berat”.
“Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal, baik
dari laki-laki maupun permpuan).” (QS Ali’Imrân
[3]: 195).
“Perempuan adalah pemimpin atas rumah tangga suaminya dan anak suaminya,
dan ia akan ditanya tentang mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain………….”. (QS At-Taubah [9] : 71)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara” (al-Hujurat : 10)
Dalam Islam tak ada yang dinamakan perbedaan,Rasulullah SAW pun banyak
menjadikan sahabat-sahabatnya yang dulu dianggap seorang budak yang hina
menjadi seseorang yang dihormati.Bilal bin Rabah misalnya yang menjadi muadzin
umat Islam.
Pada zaman jahiliyah,orang-orang akan merasa memiliki aib jika beranak
perempuan.Islam pun datang menghancurkan pemahaman itu sehingga wanita dalam
Islam pun turut diistimewakan.Dan Islam toleransi terhadap agama lain.
2.
Kristen
11:3 Tetapi aku mau,
supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki 2 ialah
Kristus, s kepala
dari perempuan ialah laki-laki t dan
Kepala dari Kristus ialah Allah. u 11:4
Citra
Allah Pada Diri Manusia. “Imago Dei”. (Kej 1:27).
Manusia
secara unik memantulkan Allah di dalam kehidupannya. Manusia menampilkan Allah
yang bermartabat, adil, benar, Allah yang bebas bertindak,dan kasih.
Manusia mencerminkannya itu, yaitu Setiap orang diciptakan sama, bdk
Galatia 3:28.
“Orang
miskin dan orang kaya bertemu yang membuat mereka adalah Tuhan” (Ams. 22:2);
lebih lanjut ditegaskan, “
orang
benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya” (Ams.
29:7).
Bahkan,menurut
pemahamanku, dalam Kristen pun Yesus (Nabi Isa AS dalam Islam) memuliakan
umatnya. Bahkan,cukup dijelaskan mengenai martabat dan bagaimana manusia
bertindak dalam menghadapi perbedaan. Tahukah,cerita Tuhan yang membebaskan kaum
Israel dari perbudakan di Mesir (Nabi Musa AS dalam Islam).Yang berarti bahwa
perbudakan tak pantas disandang dalam status social seseorang dan karena itu
mencabut hak asasi sesame manusia
3. Hindu
Dalam agama Hindu, istilah Kasta disebut dengan Warna (Sanskerta: वर्ण; varṇa). Akar kata Warna berasal dari bahasa Sanskerta vrn yang berarti "memilih (sebuah kelompok)"
Dalam
ajaran agama Hindu, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Dalam
konsep tersebut diuraikan bahwa meskipun seseorang lahir dalam keluarga Sudra (budak)
ataupun Waisya (pedagang),
apabila ia menekuni bidang kerohanian sehingga menjadi pendeta, maka
ia berhak menyandang status Brahmana (rohaniwan).
Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat
setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu
Dalam
tradisi Hindu, Jika
seseorang ahli dalam bidang kerohanian maka ia menyandang status Brāhmana. Jika
seseorang ahli atau menekuni bidang administrasi pemerintahan ataupun
menyandang gelar sebagai pegawai atau prajurit negara, maka ia menyandang
status Ksatriya.
Apabila seseorang ahli dalam perdagangan, pertanian, serta profesi lainnya yang
berhubungan dengan niaga, uang dan harta benda, maka ia menyandang status Waisya.
Apabila seseorang menekuni profesi sebagai pembantu dari ketiga status tersebut
(Brahmana, Ksatriya, Waisya), maka ia menyandang gelar sebagai Sudra.
Caturwarna menekan seseorang agar melaksanakan kewajibannya dengan
sebaik-baiknya. Golongan Brahmanadiwajibkan untuk
memberi pengetahuan rohani kepada golongan Ksatriya, Waisya, dan Sudra.
Golongan Ksatriyadiwajibkan agar
melindungi golongan Brahmana, Waisya, dan Sudra. Golongan Waisya diwajibkan
untuk memenuhi kebutuhan material golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.
Sedangkan golongan Sudra diwajibkan
untuk membantu golongan Brahmana, Ksatriya, dan Waisya agar kewajiban mereka
dapat dipenuhi dengan lebih baik.
Keempat golongan tersebut (Brahmana, Ksatriya, Waisya, Sudra) saling membantu dan saling memenuhi
jika mereka mampu melaksanakan kewajibannya dengan baik. Dalam sistem
Caturwarna, ketentuan mengenai hak tidak diuraikan karena hak diperoleh secara
otomatis. Hak tidak akan dapat diperoleh apabila keempat golongan tidak dapat
bekerja sama. Keempat golongan sangat dianjurkan untuk saling membantu agar
mereka dapat memperoleh hak. Dalam sistem Caturwarna terjadi suatu siklus
"memberi dan diberi" jika keempat golongan saling memenuhi
kewajibannya.
Menurut I Gusti Agung Gede Putera, kebanggaan terhadap
sebuah gelar walaupun jabatan tersebut sudah tidak dipegang lagi merupakan
kesalahpahaman masyarakat Bali turun-temurun. Menurutnya, agama Hindu tidak
pernah mengajarkan sistem kasta melainkan yang dipakai adalah sistem Warna
Bahkan,dalam Hindu yang mungkin kita berpikir terdapat
perbedaan kasta,nyatanya mereka masih saling membantu.Dalam Hindu pun status
seseorang ditentukan orang itu sendiri.
4. Buddha
Raja Asoka, yaitu: ”Jangan membanggakan agamanya sendiri, jangan mencela ajaran agama orang lain tanpa alasan yang jelas. Dan jika memang ada alasan untuk mengkritik, haruslah dilakukan secara lembut. Tetapi tetap saja lebih baik untuk menghargai ajaran agama lain oleh karena alasan tadi. Dengan melakukan hal ini, akan memberi keuntungan bagi agama orang itu sendiri dan begitu pula bagi ajaran agama orang lain, dan berbuat yang sebaliknya bakal merugikan agama orang itu dan agama orang lainnya. Siapapun yang membanggakan ajaran agamanya sendiri, oleh karena keyakinan yang fanatik, dan menghina yang lain dengan pemikiran saya mengagungkan agama saya hanya akan merugikan agamanya sendiri. Oleh sebab itu, kerukunanlah yang dianjurkan, dengan pengertian bahwa semua orang hendaknya mendengarkan ajaran-ajaran agamanya dan bersedia juga mendengarkan ajaran-ajaran yang dianut orang lain”, (Dhammika, 2006: 25-26).
bahwa setiap orang memiliki persamaan hak dan harus
diperlakukan sama dalam hidupnya demi kesejahteraan bersama. Atas dasar nilai
cinta kasih dan pengertian yang benar, maka seseorang tidak akan mengutamakan
kepentingan pribadi, sebaliknya mereka akan mengasihi dan melayani sesama
dengan mengabaikan ras, kelas, warna kulit, dan kepercayaan, (Piyadassi, 2003:
431).
Sebaliknya kebebasan tersebut akan dapat terwujud
menurut Buddha sebagai berikut
”Tanpa keserakahan, kebencian, dan kebodohan, orang dapat mengendalikan dirinya dengan baik dan pikirannnya terarah, batinnya dipenuhi oleh perasaan kasih sayang, belas kasih, simpati dan keseimbangan yang ditujukan ke segala arah tanpa batas, bebas dari perasaan bermusuhan dan perasaan tertekan, tidak bernoda, bersih dan hidupnya tenteram”, (Woodward, 2000: 117-119).
”Tanpa keserakahan, kebencian, dan kebodohan, orang dapat mengendalikan dirinya dengan baik dan pikirannnya terarah, batinnya dipenuhi oleh perasaan kasih sayang, belas kasih, simpati dan keseimbangan yang ditujukan ke segala arah tanpa batas, bebas dari perasaan bermusuhan dan perasaan tertekan, tidak bernoda, bersih dan hidupnya tenteram”, (Woodward, 2000: 117-119).
Bahkan ajaran Buddha menuntut penganutnya untuk
bersimpati.Persamaan hak pun telah jelas-jelas disebut dalam pemahaman mereka.
5. Kong Hu Cu
Mengutip ucapan Confucius “ Hormatilah angkatan muda siapa tahu dimasa depan mereka lebih hebat dari angkatan sebelumnya “
Confucius merupakan
tokoh sentral pembawa terang dunia. Karena dari tangan beliaulah ajaran
kebajikan dari Tiongkok kuno digenapi dan disusun secara jelas bagi umat
manusia untuk menjalani kehidupan harmonis sosial menuju perdamaian dimasa
depan. Inti sari ajaran Confucius adalah teori Ren (Jen). Dalam buku Lun Yu
(salah satu kitab suci agama Khonghucu), Confucius telah menyebut sebanyak 109
kali tentang kata Ren, ketika salah seorang muridnya yang bernama Fan Chi
bertanya tentang apa makna Ren? Lalu Confucius menjawab, “Artinya adalah sayang
terhadap sesama manusia. ”Kata Ren dalam bahasa Tionghoa adalah perpaduan
antara kata “dua” dan “orang” dalam hubungan manusia yang dimaksud oleh
Confucius adalah bukan seorang saja melainkan adalah suatu kelompok manusia,
atau dengan hubungannya antar-sesama manusia.
Dalam ajaran Tionghoa,saling menghormati dan tak
menganggap rendah seseorang sangat baik diajarkan.
6. Zoroatrianisme
tentang Zoroastrianisme dari itu adalah agama monoteistik kuno dari Persia, yang telah mengilhami agama Abrahamaic.
baik pria maupun wanita sama pentingnya dalam melindungi kesucian dan
keilahian dunia. anak-anak disarankan untuk menghormati ibu dan ayah sama rata.
"
Kesetaraan gender
Wanita dan pria diperlakukan setara dalam masyarakat.
Kerja dan amal
Sloth adalah disukai dan amal didorong sebagai masyarakat dan individu.
Penarikan diri dari penindasan terhadap hidup
Kesetaraan dan menghormati semua konstruksi hidup pencipta, terlepas
dari keyakinan dan asal
Walaupun tak begitu mengenal agama ini,tapi persamaan hak pun ditekankan
dan hidup saling tolong menolong.Bahkan mengajarkan menghormati orang tua.
7. Sikhisme
Sikh percaya bahwa semua manusia adalah sama.
Salah satu prinsip utama dari Sikhisme adalah untuk mempertimbangkan
semua ras manusia yang sama, terlepas dari kasta, warna, kelas, budaya, jenis
kelamin, kekayaan, dan agama. Pada abad keempat belas, sistem kasta Hindu
mencapai puncaknya di India. Banyak pendeta Hindu (Brahmana) percaya pada
sistem kasta dan diabadikan sebanyak mungkin dengan memisahkan individu dari
kasta yang lebih rendah dan label mereka sebagai tak tersentuh. Orang-orang di
India, yang menganggap diri mereka dari masyarakat kelas tinggi bahkan tidak
akan menyentuh orang yang mereka anggap sebagai bagian dari kasta yang lebih
rendah. Jika tersentuh tanpa sengaja, mereka akan mandi untuk membersihkan
diri. Mereka juga akan melayani makanan untuk pembantu dan pekerja mereka di
lantai dan akan sendiri makan sambil duduk lebih tinggi pada beberapa jenis
kursi atau meja.
Langar Bertugas di Gereja Sikh
Sikh Gurus diberitakan "Kenali Cahaya Tuhan (Roh) dalam semua, dan
tidak menganggap kelas sosial atau status, tidak ada kelas atau kasta di dunia
akhirat" (Guru Granth Sahib Ji, 349). Guru Nanak Dev Ji, yang pertama
didirikan Guru Langar, dapur masyarakat bebas. Langar adalah makanan gratis
yang disajikan dalam semua Gurdwara Sahib, yang disiapkan oleh jemaat Sikh dan
kemudian dikonsumsi oleh mereka dan tamu mereka sambil duduk di tingkat yang
sama di lantai di samping satu sama lain karena tidak ada yang lebih rendah
dari lantai. Tujuan dari Langar adalah untuk kedua memberi makan orang miskin
dan untuk menghilangkan semua jenis sistem kasta. Sambil makan Langar
bersama-sama, tetap tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, tinggi atau
lebih rendah, untuk semua yang hadir makan makanan yang sama pada tingkat yang
sama. Langar disajikan di semua Gurdwara Sahib di seluruh dunia dua puluh empat
jam sehari.
Selain itu, dengan mengetahui nama belakang yang bisa membedakan mana
kasta orang tersebut dari, Guru Gobind Singh Ji memberikan semua orang Sikh
nama belakang "Singh" dan semua wanita Sikh nama belakang
"Kaur" sehingga tidak ada yang dapat membedakan kasta siapa pun.
Setiap orang dianggap sama di Sikhisme.
Sikhisme menyatakan bahwa "Semua makhluk dan makhluk adalah
milik-Nya, Dia milik semua" (Guru Granth Sahib Ji, 425). Allah tidak suka
berdasarkan kasta seseorang atau warna, Dia mengasihi semua, Dia milik semua.
Selain itu, "Nyanyikan Pujian Tak Bernoda Tuhan;. Dia dalam semua The
Mahakuasa Tuhan mengendalikan segalanya,. Apa yang Dia kehendaki, datang untuk
lulus Dia menetapkan dan disestablishes semuanya dalam sekejap,. Tidak ada yang
lain kecuali Dia Dia meresapi . benua, alam semesta, dan pulau-pulau semua
dunia Dia sendiri mengerti kepada siapa Tuhan sendiri memberikan hikmat, Dia
menjadi yang murni dan tanpa noda "(Guru Granth Sahib Ji, 706). Bhai
Gurdas Ji menulis "Fitur khusus dari Sikh dari Guru adalah bahwa ia
melampaui kerangka kasta-klasifikasi dan bergerak dalam kerendahan hati. Kemudian
kerjanya menjadi diterima di pintu Allah" (The Vaars dari Bhai Gurdas Ji,
1 ).
Kesimpulan : Semua agama pasti mengajarkan dan menuntut penganutnya untuk
berlaku baik,seperti member pengertian bahwa tak ada perbedaan didunia.Dan
mereka mengajarkan itu tentunya dengan cara mereka sendiri menurut pedoman yang
mereka pegang sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar